EKONOMETRIKA BAB 3
BAB III
MODEL REGRESI DENGAN DUA VARIABEL
Tugas:
1. Buatlah
rangkuman dari pembahasan di atas!
2. Cobalah
untuk menyimpulkan maksud dari uraian bab ini!
3. Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
a. Coba jelaskan
apa yang dimaksud dengan regresi linier sederhana!
b. Coba
tuliskan model regresi linier sederhana!
c. Coba
uraikan arti dari notasi atas model yang telah anda tuliskan!
d. Jelaskan informasi
apa yang dapat diungkap pada konstanta!
e. Jelaskan informasi
apa yang dapat diungkap pada koefisien regresi!
f. Jelaskan
kegunaan standar error Sb!
g. Jelaskan
kegunaan nilai t!
h. Coba uraikan
bagaimana menentukan nilai t yang signifikan!
i. Jelaskan Apa
yang dimaksud dengan koefisien determinasi!
1. Bentuk model
Model regresi dengan dua variable umumnya
dituliskan dengan simbol berbeda berdasarkan sumber data yang digunakan,
meskipun tetap dituliskan dalam persamaan
fungsi regresi. Fungsi
regresi yang menggunakan data
populasi (FRP) umumnya menuliskan simbol konstanta dan koefisien regresi dalam
huruf besar, sebagai berikut:
Y
= A + BX + ε
Fungsi
regresi yang menggunakan data sampel (FRS) umumnya menuliskan simbol konstanta
dan koefien regresi dengan huruf kecil, seperti contoh sebagai berikut:
Y
= a + bX + e
Dimana:
A
atau a; merupakan konstanta atau intercept
B
atau b; merupakan koefisien regresi, yang juga menggambarkan tingkat
elastisitas variable independen
Y;
merupakan variabel dependen
X;
merupakan variabel independen
Meskipun penulisan simbol konstanta
dan koefisien regresinya agak berbeda,
namun penghitungannya menggunakan
metode yang sama, yaitu dapat dilakukan dengan metode kuadrat terkecil biasa
(ordinary leastsquare) , atau dengan metode Maximum Likelihood.
Metode Kuadrat Terkecil Biasa
(Ordinary LeastSquare) (OLS)
Penghitungan konstanta (a) dan
koefisien regresi (b) dalam suatu fungsi regresi linier sederhana denganmetode
OLS dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
Mencari
nilai b:
b = n(åxy)- (åX) ( åY)
n(åx2)- (åx)2
mencari
nilai a:
a = nåY b. åX
n
Asumsi-asumsi
yang harus dipenuhi dalam OLS ada 3 asumsi, yaitu:
1).
Asumsi nilai harapan bersyarat (conditional expected value) dari ei, dengan
syarat X sebesar Xi, mempunyainilai nol.
2).
Kovarian ei dan ej mempunyai nilai nol. Nilai nol dalam asumsi ini menjelaskan
bahwa antara ei dan ejtidak ada korelasi serial atau tida berkorelasi (autocorrelation).
3).
Varian ei dan ej sama dengan simpangan baku (standar deviasi).
Prinsip-prinsip Metode OLS
Perlu
diketahui bahwa dalam metode OLS terdapat prinsip-prinsip antara lain:
1.
Analisis dilakukan dengan regresi, yaitu analisis untuk menentukan hubungan
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Regresi sendiri akan
menghitung nilai a, b, dan e (error),oleh karena itu dilakukan dengan cara
matematis.
2.
Hasil regresi akan menghasilkan garis regresi. Garis regresi ini merupakan
representasi dari bentuk arah data yang diteliti. Garis regresi disimbolkan
denganY ˆ (baca: Y topi, atau Y cap), yang berfungsi sebagai Y perkiraan.
Sedangkan data disimbolkan dengan Y saja.
Menguji Signifikansi Parameter
Penduga
Pengujian signifikansi variabel
X dalam mempengaruhi Y dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) pengaruh secara individual, dan 2) pengaruh
secara bersama-sama. Pengujian signifikansi secara individual pertama kali
dikembangkan oleh R.A. Fisher, dengan alat ujinya menggunakan pembandingan
nilai statistik tdengan nilai t tabel. Apabila nilai statistik t lebih besar dibandingkan
dengan nilai t tabel, maka variabel X dinyatakan signifikan mempengaruhi Y.
Sebaliknya, jika nilai statistik t lebih kecil dibanding dengan nilai t tabel, maka variabel
X dinyatakan tidak
signifikan mempengaruhi Y. Metode dengan membandingkan antara nilai
statistik (nilai hitung) dengan nilai tabel seperti itu digunakan pula pada
pengujian signifikansi secara serentak atau secara bersama-sama. Hanya saja
untuk pengujian secara bersama-sama menggunakan alat uji pembandingan nilai F.
Hal Pengujian ini dikembangkan oleh Neyman dan Pearson.
Uji t
Untuk menguji hipotesis bahwa b
secara statistic signifikan, perlu terlebih dulu menghitung standar error atau
standar deviasi dari b. Berbagai software computer telah banyak yang melakukan
penghitungan secara otomatis, tergantung permintaan dari user.
Interpretasi Hasil regresi
Setelah tahapan analisis regresi dilakukan sesuai dengan
teori-teori yang relevan, langkah terpenting berikutnya adalah
menginterpretasi hasil regresi. Interpretasi yang dimaksudkan disini
adalah mengetahui informasi-informasi yang terkandung dalam hasil regresi melalui
pengartian dari angka-angka parameternya.
Koefisien Determinasi (R 2 )
Pembahasan hasil regresi di atas
menunjukkan seberapa besar nilai a, b, dan t. Nilai a menjelaskan tentang
seberapa besar faktor-faktor yang bersifat tetap mempengaruhi inflasi,
sedangkan nilai b mencerminkan tingkat elastisitas variabel X. Nilai t sendiri
mempertegas signifikan tidaknya variabel X dalam mempengaruhi Y. Dari beberapa
nilai yang didapatkan tersebut, belum diperoleh keterangan tentang berapa besar
pengaruh X (budep) terhadap Y (inflasi).
2.
Analisis
regresi pada dasarnya adalah menjelaskan berapa besar pengaruh tingkat
signifikansi variable independen dalam mempengaruhi variabel dependen. Meskipun
hasil regresi seperti tertera pada persamaan di atas telah dapat
diinterpretasi, dan dapat menunjukkan inti tujuan analisis regresi, namun bukan
berarti bahwa tahapan analisis telah selesai hingga di sini. Hasil regresi di
atas masih perlu dipastikan apakah besarnya nilai t hit ataupun angka-angka
parameter telah valid ataukah masih bias.
Jika nilai-nilai tersebut sudah
dapat dipastikan valid atau tidak bias, memang analisis regresi dapat berhenti
di sini saja. Tetapi, jika nilai-nilai belum dapat dipastikan valid, maka perlu
dilakukan langkah-langkah analisis lanjutan untuk menjadikan
parameter-parameter tersebut menjadi valid. Validitas (ketidakbiasan) informasi
dari nilai-nilai hasil regresi dapat diketahui dari terpenuhinya asumsi-asumsi
klasik, yaitu jika data variabel telah terbebas dari masalah Autokorelasi,
tidak ada indikasi adanya
heteroskedastisitas, maupun tidak
terjadi multikolinearitas atau saling berkolinear antar variabel.
3. a)
regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel
dependen dan satu variabel independen.
b)
Fungsi regresi yang menggunakan data populasi (FRP)
Y
= A + BX + ᵋ
Fungsi regresi yang
menggunakan data sampel (FRS)
Y
= a + bX + e
c) Huruf
Y memerankan fungsi
sebagai variabel dependen atau
variabel terikat. Y
sering juga disebut sebagai variabel
gayut, variabel yang dipengaruhi,
atau variabel endogin.
Dengan alasan keseragaman, penulisan
huruf Y
diletakkan disebelah kiri
tanda persamaan. Sedang variabel
independen yang secara umum disimbolkan
dengan huruf X diletakkan
disebelah kanan tanda persamaan.
Huruf X
menggambarkan variabel bebas
atau variabel yang mempengaruhi. Oleh karena itu variabel ini
mempunyai nama lain
seperti variabel independen, variabel penduga,
variabel estimator, atau
juga variabel eksogen.
Peletakannya di sebelah kanan tanda persamaan menunjukkan perannya sebagai
variabel yang mempengaruhi. Huruf b0sering juga dituliskan dengan huruf a, α, atau juga β0. Secara
substansi penulisan itu mempunyai arti yang
sama, yaitu menunjukkan konstanta atau intercept yang merupakan sifat
bawaan dari variabel Y. Huruf b1, b2, bn merupakan parameter
yang menunjukkan slope atau
kemiringan garis regresi. Parameter ini sering juga dituliskan
dengan bentuk b, atau β1, β2,
βn. Meskipun
dituliskan dengan tanda
yang berbeda, secara substansi parameter ini menunjukkan beta atau koefisien
korelasi yang sekaligus
menunjukkan tingkat
elastisitas dari variabel X
tersebut.
e) nilai b atau disebut koefisien regresi berfungsi untuk menentukan tingkat kemiringan garis regresi. Semakin rendahnilai b, maka derajat kemiringan garis regresi terhadap sumbu X semakin rendah pula. Sebaliknya, semakin tinggi nilai b, maka derajat kemiringan garis regresi terhadap sumbu X semakin tinggi.
f) dengan diketahuinya nilai Sb, maka nilai statistik t (baca: t hitung) dapat ditentukan.
g) untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari nilai yang diperkirakan
dengan nilai hasil perhitungan statistika.
h) Cara menentukan signifikan tidaknya
nilai t tersebut
adalah melalui pembandingan antara
nilai t hitung dengan nilai t tabel. melalui
upaya membandingkan dengan nilai t
tabel, maka dapat diketahui
bahwa, jika nilai thitung > t tabel, maka signifikan. Jika
nilai t hitung < ttabel, maka tidak signifikan.
i)
koefisien determinasi (R2) adalah angka
yang menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variasi
variabel independen. Juga,
dapat digunakan sebagai ukuran
ketepatan dalam menentukan
prediktor.
Komentar
Posting Komentar