TEKNIK OPTIMASI
BERBAGAI TEKNIK OPTIMASI
Metode Dalam Menggambarkan Hubungan Ekonomi
Hubungan
Ekonomi dapat digambarkan dalam bentuk persamaan, tabel, atau grafik. Bila
hubungannya sederhana, tabel atau grafik dapat mencukupi, namun bila
hubungannya rumit, menggambarkan hubungan ekonomi dalam bentuk persamaan
mungkin diperlukan.
Menggambarkan
hubungan ekonomi dalam bentuk persamaan juga berguna, karena bisa menggunakan
teknik yang kuat dari kalkulus diferensial dalam menentukan solusi optimal dari
suatu masalah.
Misalnya :
Hubungan antara
penerimaan total (TR) perusahaan dan kuantitas (Q) barang atau jasa yang dijual
perusahaan pada jangka waktu tertentu.
Dengan
mensubstitusikan ke dalam persamaan 2-1 berbagai nilai hipotesis untuk
kuantitas yang terjual.
Skedul Penerimaan Total Perusahaan
Q 100Q – 10Q² TR
0 100(0) – 10(0) ² 0
1 100(1) – 10(1) ² 90
2 100(2) – 10(2) ² 160
3 100(3) – 10(3) ² 210
4 100(4) – 10(4) ² 240
5 100(5) – 10(5) ² 250
6 100(6) – 10(6) ² 240
Kurva Penerimaan Total Perusahaan
TR (S) TR
250 E
Q 100Q – 10Q² TR
0 100(0) – 10(0) ² 0
1 100(1) – 10(1) ² 90
2 100(2) – 10(2) ² 160
3 100(3) – 10(3) ² 210
4 100(4) – 10(4) ² 240
5 100(5) – 10(5) ² 250
6 100(6) – 10(6) ² 240
Kurva Penerimaan Total Perusahaan
TR (S) TR
250 E
210 C
160 B
90 A
0 1 2 3 4 5 6 Q
Kurva ini tidak
menunjukkan penerimaan total (TR) perusahaan untuk setiap kuantitas yang
terjual (Q), kurva diperoleh dengan menggambarkan skedul penerimaan total. Pada
kurva ini TR naik sampai Q=5 dan kemudian turun.
ANALISIS OPTIMASI
Analisis
optimasi dapat mudah dijelaskan dengan mempelajari proses perusahaan dalam
menentukan tingkat output. yang mana memaksimalkan laba total, dengan
mempergunakan kurva penerimaan total dan biaya total dari bab yang menentukan
tahap analisis marjinal berikutnya yang merupakan perhatian utama kita.
Optimasi Dengan Analisis Marjinal
Sementara
perusahaan memaksimalkan laba yang ditentukan dengan kurva penerimaan total dan
biayatotal. Analisis Marjinal merupakan salah satu konsep terpenting pada
ekonomi manajerialsecara umum dan dalam analisa optimasi khususnya. Menurut
analisis marjinal, perusahaan memaksimumkan keuntungan bila penerimaan marjinal
sama dengan biaya marjinal.
KALKULUS DIFERENSIAL: TURUNAN DAN ATURAN
DIFERENSIASI
Analisis
optimisasi dapat dilakukan lebih efisien dan tepat, dengan kalkulus
diferensiasi yang didasarkan pada konsep turunan.
1.
Konsep Turunan
Sangat berhubungan erat dengan konsep marjinal. Sebagai contoh, bila keluaran
naik dari 2 menjadi 3 unit, penerimaan total meningkat dari $ 160 menjadi $
210.
Rumus
MR = TR
Rumus
MR = TR
Nilai ini
merupakan kemiringan dari busur BC pada kurva penerimaan total. Namun demikian,
bila jumlahnyasangat kecil (bila ΔQ diasumsikan memiliki nilai yang lebih kecil
dan bahkan mendekati nol)
2.
Aturan aturan Diferensiasi
Diferensiasi adalah proses menentukan turunan suatu fungsi, yang
menentukan perubahan y untuk perubahan X, pada saat perubahan X mendekati nol.
Aturan untuk fungsi konstan (Constant Function Rule). Turunan dari fungsi konstan Y = F(X) = a, adalah nol untuk semua nilai a (konstantanya). Jadi untuk fungsi, sebagai contoh:
Y = F(X) = a
Aturan untuk fungsi konstan (Constant Function Rule). Turunan dari fungsi konstan Y = F(X) = a, adalah nol untuk semua nilai a (konstantanya). Jadi untuk fungsi, sebagai contoh:
Y = F(X) = a
OPTIMASI DENGAN KALKULUS
Dalam hal ini menentukan atau membedakan antara maksimum dan minimum
1. Menentukan Maksimum atau minimum dengan kalkulus
Dalam hal ini menentukan atau membedakan antara maksimum dan minimum
1. Menentukan Maksimum atau minimum dengan kalkulus
Optimasasi
sering kali diperlukan untuk menemukan nilai maksimum atau minimum suatu
fungsi, misalnya suatu perusahaan memaksimumkan penerimaan tetapi miminimumkan
biaya produksi. Untuk suatu fungsi agar mencapai maksimum atau minimum, turunan
dari fungsi tersebut harus nol. Secara geometris hal ini berhubungan dengan
titik dimana kurvanya mempunyai kemiringan nol.
Contoh untuk fungsi penerimaan total
TR = 100Q – 10Q
d(TR)/dQ = 100 – 20Q
Dengan menetapkan d(TR)/dQ = 0, kita mendapatkan
100m- n20Q = 0
Q = 5
2. Membedakan antara maksimum dan minimum: Turunan Kedua
TR = 100Q – 10Q
d(TR)/dQ = 100 – 20Q
Dengan menetapkan d(TR)/dQ = 0, kita mendapatkan
100m- n20Q = 0
Q = 5
2. Membedakan antara maksimum dan minimum: Turunan Kedua
Turunan kedua
adalah turunan dan diperoleh dari penerapan kembali aturan turunan (pertama)
dari diferensial, contoh :
Y = x³
dy/dx = 3x²
Dengan cara yang sama, untuk TR = 100Qm- 10 Q²
D(TR)/dQ = 100m- 20Q
d²(TR)/dQ² = – 20Q
dy/dx = 3x²
Dengan cara yang sama, untuk TR = 100Qm- 10 Q²
D(TR)/dQ = 100m- 20Q
d²(TR)/dQ² = – 20Q
OPTIMASI MULTIVARIAT
Multivariat
adalah proses menentukan titik maksimum atau minimum suatu fungsi yang
mempunyai lebih dari dua variabel, diantaranya turunan diferensial.
Turunan Parsial
Turunan parsial
dipergunakan sebagai pengukur dari dampak variabel terikat, misalkan laba total
yang diakibatkan karena perubahan kuantitas setiap variabel secara individu,
misalkan jumlah komoditas x dan y yang dijual, dan yang dianalisis secara
terpisah.
Turuna parsial
dari variabel terikat atau variabel disisi sebelah kiri tanda sama dengan
setiap variabel bebas atau variabel disebelah kanan tanda sama dengan diperoleh
dengan aturan diferensial, kecuali bahwa semua variabel bebas selain variabel
yang dicari turunan parsialnya dianggap tetap.
Memaksimalkan Fungsi dengan Banyak Variabel
Untuk
memaksimalkan atau meminimumkan suatu fungsi dengan banyak variabel, kita harus
membuat setiap turunan parsial sama dengan nol dan memecahkan beberapa
persamaan tersebut secara bersamaan untuk memperoleh nilai optimum dari
variabel bebas atau variabel disisi sebelah kanan.
OPTIMASI TERKENDALA
Optimasi
terkendala, yaitu maksimisasi atau minimisasi fungsi tujuan dengan beberapa
kendala, sehingga mengurangi kebebasan dari perusahaan untuk pencapaian
optimisasi tanpa terkendala. Optimisasi terkendala dapat dipecahkan dengan
substitusi atau dengan metode pengali lagrange.
1. Optimasi terkendala dengan
substitusi
Masalah
optimasi terkendala dapat dipecahkan mula-mula dengan memecahkan persamaan
kendala, untuk satu dari variabel keputusan, dan kemudian mensubtitusikan nilai
variabel ini dalam fungsi tujuan yang dicari perusahaan untuk dimaksimumkan
atau diminimumkan. Prosedur ini mengubah masalah optimisasi terkendala menjadi
masalah optimisasi tanpa kendala.
2. Optimisasi terkendala dengan metode pengali
lagrange
metode ini
dipergunakan apabila dengan mempergunakan satu variabel keputusan sebagai
fungsi eksplisit variabel yang lain, teknik substitusi untuk memecahkan masalah
optimisasi terkendala dapat menyulitkan. Sehingga dapat mempergunakan metode
pengali lagrange. Tahap pertama dalam metode ini adalah membentuk fungsi
lagrange, yang ditunjukkan oleh fungsi tujuan awal yang berusaha dimaksimumkan
atau diminimumkan oleh perusahaan, ditambah dengan ….. yang bisa jadi gunakan
untuk mengali lagrange, dikali fungsi tujuan yang dibuat sama dengan nol, yaitu
x + y – 12 sama dengan nol dan memperoleh x + y – 12 = 0.
Komentar
Posting Komentar