Laba dalam Ekonomi Manajerial

http://uniba.ac.id
http://supawi-pawenang.blogspot.co.id/  
Supawi Pawenang, 2016, Modul Akuntansi Biaya, Fakultas Ekonomi, UNIBA Surakarta


KONSEP LABA



A.    PENGERTIAN LABA

Laba merupakan suatu konsep akuntansi yang memiliki berbagai sudut pandang, tergantung dari siapa yang menilai dan bagaimana tujuan penilaiannya tersebut. Oleh karena itu, para ahli dan organisasi akuntansi memberikan definisi berbeda tentang konsep laba yaitu sebagai berikut :

Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang merniliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba pada umumnya dipandang sebagai suatu dasar bagi perpajakan, determinan pada kebijakan pembayaran dividen, pedoman investasi, dan pengambilan keputusan, dan unsur prediksi. (Belkaoui : 1993)

Laba sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. (Commite On Terminology, Sofyan Syafri H : 2004)

Laba adalah pengambilan atas investasi kepada pemilik. Hal ini mengukur nilai yang dapat diberikan oleh entitas kepada investor dan entitas masih memiliki kekayaan yang sama dengan posisi awalnya. (Stice, Skousen : 2009)

Laba merupakan jumlah residual yang tertinggal setelah semua beban (termasuk penyesuaian pemeliharaan modal, kalau ada) dikurangkan pada penghasilan. Kalau beban melebihi penghasilan, maka jumlah residualnya merupakan kerugian bersih.(Ikatan Akuntan Indonesia : 2007)



B.     KARAKTERISTIK LABA

Dari berbagai definisi laba di atas, dapat disimpulkan bahwa laba secara konseptual memiliki karakteristik umum sebagai berikut:

1.      Kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas

2.      Perubahan terjadi dalam suatu periode sehingga harus diidentifikasi kondisi kemakmuran awal dan kemakmuran akhir

3.      Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai kemakmuran, asalkan kemakmuran awal dipertahankan

Kemakmuran dapat berupa aset bersih perusahaan, modal pemegang saham, kekayaan, investasi, sumber daya ekonomik, atau apapun yang dapat dinilai dengan uang.



C.     FUNGSI PERHITUNGAN LABA

Perolehan laba perlu diketahui karena merupakan informasi penting dalam suatu laporan keuangan. Laba yang secara umum dihitung berdasarkan selisih lebih pendapatan dan biaya diharapkan dapat digunakan sebagai berikut:

1.      Indikator efisiensi penggunaan modal atau biaya

2.      Pengukur prestasi atau kinerja management

3.      Alat motivasi bagi management dalam pengelolaan perusahaan

4.      Dasar penentuan besarnya pengenaan pajak

5.      Dasar penghitungan deviden

6.      Dasar pembagian kompensasi dan bonus

7.      Pedoman dalam menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan

8.      Dasar peramalan kondisi perusahaan di masa yang akan datang



D.    JENIS-JENIS LABA

Laba yang menjadi dasar pengukuran laporan keuangan dibedakan menurut kelompok penerima, yaitu tergantung fungsi dan tujuan pemakaiannya. Secara ringkas, laba berdasarkan penyajiannya untuk masing-masing kelompok penerima dibagi menjadi lima jenis.

No.
Jenis Income
Penerima InformasiIncome
Perhitungan Income
1.
Value Added
Karyawan, Pemilik, Kreditur, dan Pemerintah
Harga jual produk – Cost yang dikeluarkan
2.
Enterrprise Net Income
Pemegang saham, Pemegang obligasi, dan Pemerintah
(Revenue – Expenses) +
(Gains – Loses) tidak termasuk Biaya bunga, Pajak penghasilan, dan Pembagian deviden
3.
Net Income to Investors
Pemegang saham dan Pemegang obligasi
Seperti butir dua, namun termasuk Pajak penghasilan
4.
Net Income to Shareholders
Pemegang saham (Preffered stock danCommon stock)
Seperti butir tiga, namun setelah dikurangi bunga obligasi
5.
Net Income to Residual Shareholders
Pemegang sahamCommon stock
Seperti butir empat, namun setelah dikurangi devidenPreferred Stock



E.     KONSEP LABA

1.      Laba Akuntansi dari Segi Sintaktis

Menurut pendekatan sintaktis, laba didefinisikan sebagai selisih antara pendapatan dan beban. Laba dianggap telah timbul bila terjadi kenaikan nilai dari kekayaan bersih sebagai akibat adanya transaksi. Terdapat dua pendekatan pengukuran laba.

2.      Pendekatan Transaksi (Transactions Approach)

Menurut pendekatan transaksi, laba telah timbul pada saat terjadinya transaksi. Khususnya transaksi eksternal, yaitu transaksi yang terjadi dan melibatkan pihak luar. Laba dapat timbul pada saat terjadinya transaksi pertukaran/penjualan dan terjadinya pengakuan beban.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Teknik Optimasi dan Peralatan Manajemen Baru Untuk Optimasi

TEKNIK OPTIMASI

EKONOMETRIKA BAB V