TEORI FUNGSI PRODUKSI
Definisi Produksi
Teori
produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan
jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Dalam arti ekonomi, produksi adalah setiap usaha manusia
untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau benda untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Misalnya: menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras,
memperdagangkan, dari menjual makanan. Nah, kegiatan seperti itu disebut
kegiatan produksi. Sedangkan dari pemahaman lain, Definisi
Produksi sendiri banyak pendapat sesuai dengan pemahamannya masing-masing.
Definisi pertama, Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan
suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Pelaku produksi adalah produsen yaitu,
individu atau perusahaan yang memproduksikan hasil pertanian yang menggunakan
input sumber daya yang ada antara lain ; tanah, tenaga kerja, modal dan
management. Pendapat kedua, Produksi adalah kegiatan produsen untuk
mengubah input menjadi output. Produsen merupakan pembuat barang dan jasa tidak
berguna menjadi berguna, barang berguna menjadi barang lebih berguna atau
kegiatan produksi dapat menambah nilai guna suatu barang menjadi nilai barang
lebih dari barang sebelumnya.
Tujuan
produksi
Bedasarkan pada kepentingan
produsen, tujuan produksi adalah untuk menghasilkan barang yang dapat
memberikan laba. Tujuan tersebut dapat tercapai, jika barang atau jasa yang
diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa sasaran kegiatan produksi adalah melayani kebutuhan masyarakat atau untuk
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat secara umum.
Fungsi
Produksi
Dalam teori ekonomi, setiap
proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan
fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan
jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan
harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara
matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:
Y = f (X1, X2,
X3, ……….., Xn) ;
dimana :
Y
: Tingkat produksi (output) yang dihasilkan
X1, X2, X3,
……, Xn : Berbagai faktor produksi
(input) yang digunakan.
Fungsi ini masih bersifat umum,
karena hanya mampu menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan tergantung dari
faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bisa memberikan
penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor
produksi tersebut.
Untuk dapat memberikan
penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam
bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:
a) Y = a + bX (fungsi linier)
b) Y = a + bX – cX2 (fungsi
kuadratis)
c) Y = aX1 bX2 cX3 d (fungsi
Cobb-Douglas), dan lain-lain.
Dalam teori ekonomi, sifat
fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut : “The Law of Diminishing
Returns” (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini
menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang
input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap
tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian
seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.
Supawi Pawenang, 2016, Modul Akuntansi Biaya, Fakultas Ekonomi, UNIBA Surakarta
Komentar
Posting Komentar